Seminar Bahaya Judi Online Terhadap Generasi Muda; Tantangan dan Solusi di Era Digital di SMKN 4 Muhammadiyah


Hari ini saya dapat tugas dari kantor untuk jadi pemateri dalam seminar "Bahaya Judi Online Terhadap Generasi Muda; Tantangan dan Solusi di Era Digital" di SMKN 4 Muhammadiyah. Acara ini digagas oleh para Mahasiswa KKN-PLP FKIP Universitas Mulawarman.

Saya tampil dengan memadukan tiga karakter sekaligus: pendakwah, pesulap, dan pemerhati informatika. Tujuannya sederhana, agar pesan yang saya sampaikan kepada siswa-siswi SMKN 4 Muhammadiyah lebih mudah diterima. Dengan pendekatan kreatif, saya ingin menunjukkan bahwa ilmu agama, hiburan, dan teknologi bisa bersinergi untuk membawa kebaikan.


Sebagai bagian dari penyampaian materi, saya mempraktikkan sebuah trik sulap sederhana. Saya meminta peserta untuk memilih kartu, lalu saya bisa menebak semua kartu yang mereka pilih. Anak-anak pun terkesima, boleh jadi ada yang mengira itu karena telepati atau kekuatan pikiran. Namun saya tegaskan dengan jujur bahwa itu hanyalah trik sulap, bukan kekuatan gaib. Dengan keterampilan seperti ini, seseorang yang ahli bisa saja bermain curang dan selalu menang dalam perjudian. Peluang menangnya memang besar, tetapi tetap saja hukumnya haram, karena pada hakikatnya judi tidak pernah dibenarkan agama.

Apalagi judi online. Kalau dalam permainan kartu konvensional masih ada sedikit peluang untuk menang, maka pada judi online peluang itu hampir tidak ada. Sistemnya sudah dirancang agar pemain pasti kalah. Oleh karena itu, judi online sejatinya lebih tepat disebut sebagai “penipuan online.” Ia hanyalah ilusi kemenangan di awal, lalu berujung pada kerugian besar di kemudian hari. Inilah yang saya tekankan kepada para siswa: jangan terjebak oleh tipu daya digital, karena kemenangan yang dijanjikan hanyalah fatamorgana.











Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.