Abdillah Syafei, adalah nama asli saya, diberikan oleh kedua orang tua Almarhum H. Abdul Shamad dan Hj. Syahriah. Saya lahir di Samarinda pada tanggal 27 Juli 1973.
Pendidikan saya jalani mulai dari SDN No. 013 Lempake (lulus 1985), SMPN Lempake (lulus 1988), Madrasah Aliyah Al Jihad (lulus 1991), dan IAIN Antasari Fakultas Tarbiyah Samarinda (lulus 1997).
Sejak tahun 1998 saya mengajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 29 Bengkuring Samarinda hingga saat ini. Di luar pekerjaan resmi tersebut sebenarnya saya juga berprofesi sebagai jurnalis. Mulai sekitar tahun 2001 saya dipercaya menjadi redaktur di Harian Kutai Baru yang kemudian berganti nama menjadi Poskota Kaltim.
Cukup lama saya berkecimpung dunia jurnalistik dan dipercaya mengelola penerbitan beberapa media termasuk tabloid Jendela Pendidikan (Jepen) milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda.
Dalam dunia dakwah, sebagai alumni perguruan tinggi agama Islam, saya juga rutin berceramah dan menjadi khotib di beberapa masjid di kota Samarinda. Untuk ceramah sendiri, selain di pengajian dan majelis taklim, saya menjadi pemateri di stasiun TV milik Islamic Center Kalimantan Timur.
Di keorganisasian dakwah sejak sepuluh tahun lalu hingga sekarang masih tercatat sebagai anggota komisi infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Samarinda. Saya juga diminta oleh beberapa kawan da'i untuk menjadi salah seorang pembina di Majelis Pecinta Hababib dan Ulama (MPHU), penasihat di Forum Persaudaraan Muslim Kalimantan (FPMK) dan selama hampir 2 tahun (2017-2019) menjadi Ketua Umum Brigade Muslim Baladika (BMB).
Di dunia seni dan pengembangan diri (teonologi pikiran), saat ini saya menjadi penasihat di komunitas Trance Community dan Miracle Hipnotist Indonesia (MHI). Saat ini juga masih menjadi anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Daerah (DKD) kota Samarinda dan menjadi pengurus Dewan Pendidikan Kota Samarinda.
Guna memadukan antara dakwah dan seni, sejak tahun 90-an saya bergabung pementasan Sandima (Sandiwara Mamanda) yang diadakan oleh kelompok Forum Aktualisasi Seni Tradisional (FORMAT) Kalimantan Timur. Di sinilah salah satu wadah saya menyalurkan bakat seni sekaligus menjadikannya salah satu sarana dakwah melalui pendekatan kearifan lokal.
Itulah sebagian kecil hal yang bisa saya jelaskan mengebai diri saya. Masih banyak hal-hal lain tentunya yang belum termuat dalam tulisan singkat ini. Semoga yang sedikit ini bermanfaat... Aamiin

Saya Abdillah Syafei, S.Ag. Lahir di Samarinda, tepatnya di kampung
Lempake 27 Juli 1973 dari pasangan Abdul Samad (montir elekteronik) dan
Syahriah (guru SD).
Saya memiliki 3 orang saudara kandung yakni: Mahmudah (Aklhaqul Mahmudah), Syarif Khulafaur Rasyidin, dan Rahmawati Shoufiah.
Pendidikan
saya jalani dari SDN No.22 (kemudian menjadi SDN No.013) Samarinda Ilir
lulus tahun 1985, lalu SMPN Lempake (sekarang SMPN 13 Samarinda) lulus
tahun 1988, Madrasah Aliyah Al Jihad (Sekarang MAN 2 Samarinda) lulus
tahun 1991, dan IAIN Antasari Fakultas Tarbiyah Samarinda jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) lulus tahun 1997.
Lulus dari IAIN
langsung mengikuti tes PNS (Guru) dan diterima menjadi guru Pendidikan
agama Islam di SMPN 29 Samarinda. Mengajar di sekolah yang ada di
kompleks perumnas Bengkurin ini sejak tahun 1998, pada tahun 2019
tepatnya bulan Juli pindah ke struktural yakni menjadi pegawai Dinas
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kota Samarinda bidang 1 seksi
Pengelolaa Data Informasi Publik (DIP).
Di luar kedinasan sebagai
PNS, saya memiliki berbagai kegiatan, baik di dunia dakwah maupun dalam
organisasi hobi. Beberapa organisasi dan kegiatan saya adalah:
ORGANISASI
- Anggota Komisi Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda.
- Anggota Komite Sastra Dewan kesenian Samarinda (DKS).
- Anggota Komite Pengawasan Dewan Pendidikan Kota Samarinda.
- Dewan Pembina Majelis Pecinta Habaib dan Ulama (MPHU).
- Penasihat Forum Persaudaraan Muslim Kalimantan Timur (FPMKT).
- Dewan Syuro Brigade Muslim Baladika (BMB).
- Penasihat Mirracle Hipnotis Indonesia (MHI).
KEGIATAN:
- Majelis Rutin MPHU.
- Kajian Jendela Nurani (TV Islamic Center Kaltim)
- Mudzakarah Fiqh bersama Guru Muddasir Rahman (TV Islamic Center Kaltim).
Tidak ada komentar